Jumat, 04 Maret 2011

Liverpool vs Manchester United: 5 Laga Penuh Rivalitas


Riuh rendah penonton perlahan semakin nyaring seiring ditiupnya peluit pada sebuah pertandingan. Rivalitas dua tim, inilah yang membuat sebuah olah raga dapat terus berjalan. Batas wilayah, kesuksesan tim, bahkan terkadang alasan yang tidak terlalu jelas bagi para pendukung fanatik sebuah tim sekalipun dapat menjadi akar sebuah rivalitas.

Rivalitas merupakan sebuah bagian penting dalam sebuah pertandingan, sama pentingnya seperti sebuah bola dan peluit, hal yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah pertandingan.

Italia memiliki Derby Roma, Spanyol punya El Classico, dan Skotlandia dengan The Old Firm mereka. Satu rivalitas yang tidak mungkin disaingi semua laga tersebut adalah kebencian antara dua tim tersukses di daratan Inggris, yaitu Liverpool dan Manchester United.

Sangat menarik bila ditanya soal rival terbesar, pendukung Manchester United akan menjawab Manchester City sebagai rival sekota mereka, Arsenal sebagai rival dalam urusan torehan gelar di beberapa tahun terakhir, namun untuk Liverpool mereka akan kompak menjawab, "Kami benci Scousers!". Jawaban penuh kebencian yang segera akan muncul kembali.

Sejarah panjanglah yang memperpanas rivalitas kedua tim ini. Posisi United sebagai pemimpin klasemen musim ini telah menambah panjang rentetan kebencian Fans Liverpool. Jika United berhasil menyabet gelar EPL tahun ini, torehan gelar EPL Liverpool akan berada pada urutan ke-dua, satu gelar lebih sedikit dari United. Tentu The Kop tidak menyukai urutan ke-dua.

Anfield akan menjadi tempat penetuan peta kekuatan sepak bola Inggris pada hari Minggu 6 Maret mendatang. Dua tim akan bertemu mempertaruhkan kepentingan masing-masing. Kemenangan Liverpool akan mempersulit langkah United untuk mencapai gelar EPL ke-19 mereka. Jika United menang, pasukan Kenny Dalgish harus menghadapi rasa malu di hadapan pendukung mereka dan kenyataan pahit bahwa koleksi trofi United semakin menumpuk.

Berikut adalah lima ulasan laga paling panas yang dapat memberi gambaran rivalitas kedua tim selama beberapa dekade terakhir. Berbagai raihan positif keduanya telah memberi sumbangan terhadap luapan emosi para pendukung mereka yang akan menyaksikan pertemuan keduanya Minggu malam nanti dengan kostum kebanggaan masing-masing.

Ada banyak hal di antara rivalitas keduanya tapi beberapa ulasan berikut cukup mewakili gambaran persaingan kedua tim.

24 Januari 1999: "Treble Winner Pertama United"

Manchester United 2 Liverpool 1

Musim 1999 tidak akan dilupakan fans United. Tiga gelar yang diperoleh United di ajang Liga Premier, FA Cup, dan European Cup dibumbui dengan kemenangan penting atas Liverpool pada putaran ke-empat FA Cup.

Anak ajaib Liverpool, Michael Owen, membuka keunggulan Liverpool di menit ke-3 sekaligus membuat puluhan ribuan pendukung United membisu. Langkah United seakan terhenti sebelum pertandingan berakhir hingga akhirnya Yorke menyamakan kedudukan pada menit ke-88. Solkjaer mungkin tepat dijuluki The Baby's face Assassin karena golnya di menit ke-90 berhasil menyingkirkan Liverpool dari ajang FA Cup.

Tahun 1999 United berhasil melewati semua tim yang menghalangi mereka untuk mendapatkan treble winner pertama mereka. Dibutuhkan usaha keras hingga menit akhir untuk dapat mewujudkan pencapaian ini. United membuktikan bahwa mereka adalah tim yang solid dan mampu mewujudkan pencapaian terbaik mereka.

17 Desember 2000: "Pernyataan Fenomenal Houllier"

Manchester United 0 Liverpool 1.

United selalu menang atas Liverpool selama sepuluh pertandingan terakhir kala itu. Yang menarik adalah sebuah pernyataan fenomenal dari manajer Liverpool saat itu, Gerard Houllier, yang dilontarkan sebelum pertandingan. "Kita akan mengalahkan mereka suatu hari nanti, saya bersumpah!", ujar Houllier yang membakar semangat.

Pernyataan itu terbukti berhasil mengakhiri tradisi kemenangan United atas Liverpool. Tendangan bebas Danny Murphy sesaat sebelum turun minum berhasil membungkam pendukung Red Devils sekaligus mengakhiri kutukan United atas Liverpool.

Walaupun kalah, United berhasil mengakhiri musim itu dengan trofi EPL di tangan mereka. Liverpool juga berhasil meraih treble winners, tiga piala mereka peroleh dari Worthington Cup, FA Cup dan yang terakhir adalah UEFA Cup. Akhir manis bagi kedua tim.

22 Januari 2006: "Gary Neville dan Selebrasi Provokatif"

Manchester United 1 Liverpool 0

Laga ini menjadi alasan mengapa para fans setan merah begitu mencintai mantan skipper United ini. Terutama cara ia mengajari fans Liverpool tentang arti rasa terhina yang sebenarnya. Dalam laga ini walaupun Liverpool memiliki sejumlah peluang emas untuk mencetak gol namun lini depan mereka sering membuang kesempatan itu.

Kemenangan United ditentukan lewat umpan silang Giggs yang diselesaikan dengan sundulan keras Rio Ferdinand ke arah gawang Liverpool. Gol tercipta dan Neville melakukan selebrasi tepat di depan pendukung Liverpool.

Selebrasi ini berimbas denda sebesar £5000 kepada Neville dan tentu saja memicu kekacauan setelah pertandingan berakhir.

23 Maret 2008: "Mascherano Keluar, Liverpool Rata"

Manchester United 3 Liverpool 0.

Diusirnya Javier Mascherano benar-benar membawa kehancuran bagi Liverpool kala itu. Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, serta Ryan Giggs benar-benar leluasa dalam membombardir pertahanan Liverpool.

Di akhir musim United berhasil memastikan tim mereka merajai daratan Inggris dan Eropa. Membiarkan Liverpool beserta kebencian suporternya terhadap Setan Merah yang semakin menjadi.

Bagi Liverpool, musim ini tentunya merupakan salah satu musim terpahit dengan tidak adanya gelar yang mereka dapatkan. Liverpool juga harus pulang lebih awal dari Liga Champion setelah kalah dari Chelsea. Luka Liverpool seakan ditaburi garam dengan kepastian gelar Liga Premier yang diperoleh United didapat dengan mengalahkan Liverpool di laga pamungkas mereka.

Satu hal yang akan selalu dikenang oleh para fans United.

14 Maret 2009: "Pembantaian di Old Trafford"

Manchester United 1 Liverpool 4

Kekalahan dari Liverpool di musim ini adalah salah satu yang paling parah pada era sepak bola moderen. Laga ini patut dikenang dengan suguhan duel antara Torres dan Vidic. Vidic yang memperoleh predikat pemain belakang terbaik di musim sebelumnya tampil melempem menghadapi kualitas teknik ujung tombak Liverpool, Fernando Torres.

Pada konfrensi pers setelah pertandingan, Sir Alex bahkan mengakui keunggulan Liverpool. Fergie malah berpendapat bahwa Liverpool seharusnya bisa unggul lebih dari tiga gol. Sesuatu yang tentunya jarang dilakukan seorang manajer United.

6 Maret 2011: "Apa Yang Akan Terjadi?"

Pada akhirnya pertandingan hari Minggu nanti akan sangat menentukan bagi United untuk meraih gelar juara Liga Premier ke-19. Apalagi jika Arsenal berhasil memperoleh kemenangan, tentu posisi United akan semakin rawan dengan hanya selisih satu poin. Laga United versus Liverpool akan menarik untuk disimak mengingat keduanya baru saja menelan kekalahan di pertandingan terakhir. Kedua tim mengusung semangat untuk menang yang sama, namun dalam satu pertandingan hanya ada satu pemenang. Menurut Anda tim manakah yang akan menang? (thebr/bola)

0 komentar:

Posting Komentar